3 April 2012
Jelang Pilkada DKI, Turunkan Baliho Foke
Posted on 22.55 by Unknown
St.Levi Press, Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo alias Foke kembali ikut dalam bursa Pemilihan Kepala Daerah di Ibu Kota bersanding dengan Nachrowi Ramli dari Partai Demokrat. Karena itu, menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti, sebaiknya saat ini iklan-iklan baik dalam bentuk pamflet maupun baliho dari sejumlah institusi dengan wajah Foke tidak disebarkan lagi. Hal ini berpotensi kampanye secara tidak langsung, padahal belum diresmikan calon tetap untuk pilkada nanti.
"Pentingnya kita mengingatkan KPUD lakukan itu agar tidak ada iklan, di mana Foke muncul saat ini. Baik iklan elektronik, baliho-baliho maupun iklan lainnya," ujar Ray dalam diskusi KoaIisi Mandiri untuk Pemilu Demokratis di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (3/4/2012).
Selain itu, kata dia, akan timbul ketidakadilan di antara sesama pasangan calon lainnya karena mereka tidak memiliki kesempatan yang sama sebelum masa kampanye diberlakukan. Incumbent, kata Ray, selalu diuntungkan dalam pilkada. Jika memungkinkan, sebaiknya ditiadakan iklan-iklan Foke supaya jujur dan adil bagi setiap orang.
Koordinator Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahuddin, memperingatkan Foke untuk tidak melakukan kegiatan dengan kampanye terselubung pencitraan yang menggunakan uang negara.
"Meski sudah jadi calon, Foke ternyata enggak percaya diri juga. Dia jalan ke daerah-daerah. Foke ini pakai uang Pemprov DKI untuk kunjungan. Di situ berbahayanya. Bisa terjadi politik uang di situ," kata Said.
Senada dengan Ray Rangkuti, Said meminta KPUD memilih dengan seksama calon peserta Pilkada DKI yang mandiri dan giat, tanpa harus menerapkan politik uang. Politik uang, kata dia, berpotensi pada calon mana pun jika tidak dicegah
sumber: Kompas.com
Redaksi: stlevi@yahoo.com
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo alias Foke kembali ikut dalam bursa Pemilihan Kepala Daerah di Ibu Kota bersanding dengan Nachrowi Ramli dari Partai Demokrat. Karena itu, menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti, sebaiknya saat ini iklan-iklan baik dalam bentuk pamflet maupun baliho dari sejumlah institusi dengan wajah Foke tidak disebarkan lagi. Hal ini berpotensi kampanye secara tidak langsung, padahal belum diresmikan calon tetap untuk pilkada nanti.
"Pentingnya kita mengingatkan KPUD lakukan itu agar tidak ada iklan, di mana Foke muncul saat ini. Baik iklan elektronik, baliho-baliho maupun iklan lainnya," ujar Ray dalam diskusi KoaIisi Mandiri untuk Pemilu Demokratis di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (3/4/2012).
Selain itu, kata dia, akan timbul ketidakadilan di antara sesama pasangan calon lainnya karena mereka tidak memiliki kesempatan yang sama sebelum masa kampanye diberlakukan. Incumbent, kata Ray, selalu diuntungkan dalam pilkada. Jika memungkinkan, sebaiknya ditiadakan iklan-iklan Foke supaya jujur dan adil bagi setiap orang.
Koordinator Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahuddin, memperingatkan Foke untuk tidak melakukan kegiatan dengan kampanye terselubung pencitraan yang menggunakan uang negara.
"Meski sudah jadi calon, Foke ternyata enggak percaya diri juga. Dia jalan ke daerah-daerah. Foke ini pakai uang Pemprov DKI untuk kunjungan. Di situ berbahayanya. Bisa terjadi politik uang di situ," kata Said.
Senada dengan Ray Rangkuti, Said meminta KPUD memilih dengan seksama calon peserta Pilkada DKI yang mandiri dan giat, tanpa harus menerapkan politik uang. Politik uang, kata dia, berpotensi pada calon mana pun jika tidak dicegah
sumber: Kompas.com
Redaksi: stlevi@yahoo.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
- alexa (2)
- ekonomi (28)
- google (3)
- greenpeace (5)
- iptek (21)
- Kolom pengaduan (3)
- kriminal (6)
- liburan natal 2008 (1)
- Musik (10)
- nasional (30)
- olah-raga (16)
- parsoburan (1)
- perbankan (1)
- pilkada dki (16)
- politik (76)
- rs carolus (3)
- selebritas (37)
No Response to "Jelang Pilkada DKI, Turunkan Baliho Foke"
Leave A Reply