trigonews.com 12/01/2011 - 01/01/2012

31 Desember 2011

Perayaan Tahun Baru Di HI Disambut Angin Ribut

Di tengah-tengah warna-warni kembang api yang mewarnai Bundaran Hotel Indonesia (HI) angin bertiup kencang sehingga membawa deraian air mancur yang membuat suasana malam tahun baru menjadi terasa lebih sejuk.
Meskipun puncak malam tahun baru masih beberapa waktu lagi, tetapi suara terompet dan warna-warni kembang api sudah mulai menghiasi icon ibu kota DKI Jakarta.
Angin kencang yang bertiup tak memudarkan kerumunan ribuan warga yang ingin melewatkan malam pergantian tahun di bundaran HI.
Polisi pun berjaga mengamankan masyarakat yang sudah memadati HI sejak sore tadi. Sebuah dentuman keras kembang api justru memecah malam menjadi sebuah pertunjukan yang menari dan mengundang sorak-sorai masyarakat.
Andini (27) mengungkapkan kesenangannya melewatkan malam tahun baru di Bundaran HI.
"Malam tahun baruan di Bundaran HI menyenangkan, Nggak nyesel walau harus berdiri di sini," ucapnya

klaus/tribunnews jakarta

26 Desember 2011

Berbagilah Kebahagiaan Itu Untuk Sesama

St.Levi Press, Jakarta
 
Oleh : Masduki Attamimi
Dalam hidup manusia, ada sedih dan senang, ada gelap dan terang, ada nestapa dan bahagia. Kebahagiaan menjadi dambaan semua manusia walau kebahagiaan itu bukan sesuatu yang eksak dalam perumusannya sebagaimana kenestapaan sebagai bentang luas untuk lebih menghargai kebahagiaan.

Sesuai hakikat manusia dan kemanusiaan di dunia, maka saling berbagi menjadi hal yang esensial dalam seluruh peradaban. Natal --satu kisah kelahiran Sang Juru Selamat, dari asal kata natal atau lahir-- menjadi satu momen untuk mengingatkan manusia akan betapa penting berbagi kebahagiaan itu.

Di Gereja Santo Ignatius Loyola, di Dusun Seminrejo, Desa Pulutan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Romo Ignatius Suharyono, dalam homili (khotbah) misa natalnya mengimbau seluruh umat untuk berbagi kebahagiaan kepada sesama.

"Natal bisa diumpamakan seperti rumus matematika. Jika manusia berbagi kebahagiaan kepada sesama, maka kebahagiaan akan bertambah. Sedangkan jika manusia berbagi penderitaan kepada sesama saat mengalami kesulitan hidup, maka penderitaan akan berkurang," katanya.

Romo Ignatius Suharyono juga mengatakan sosok yang menjadi contoh dan teladan hidup adalah yang rela menderita menjelang kematiannya. Dalam kisah penyaliban Yesus Kristus di kayu salib seturut Alkitab, hal itu jelas diutarakan kepada mereka yang percaya.

Dalam implikasi keseharian, pada kesempatan itu dia juga menyinggung kondisi bangsa Indonesia yang masih berada dalam kegelapan dan kesengsaraan karena kasus-kasus besar korupsi.

Menurut dia, korupsi yang melanda Indonesia membuat bangsa ini seperti tidak memiliki masa depan yang cerah. "Kasus-kasus korupsi seakan tidak pernah berakhir, dan menimbulkan frustasi masyarakat. Sayangnya, pemimpin di negeri ini kurang peka," katanya.

Ia mengatakan, dalam banyak kondisi, bangsa Indonesia seringkali mendorong orang menggunakan jalan pintas dengan cara mengakhiri hidup. "Itu bukti bahwa masyarakat memiliki banyak beban, dan tidak sanggup mengatasi persoalannya, sehingga mengambil jalan pintas," katanya.

Oleh karena itu, para pengkhotbah dalam misa malam Natal mengajak umat memohon petunjuk kepada Tuhan untuk mengatasi persoalan hidup yang semakin berat.

Romo Antonius Amisani Kurniadi Pr dalam misa malam Natal di Gereja Katholik Maria Matherday, Desa Bonoharjo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, menyatakan hal serupa dalam dimensi berbeda. "Setiap ada masalah yang datang, sepatutnya memohon petunjuk kepada Tuhan, bukan menyembah kepada yang lain," katanya.

Ia mengatakan dengan tema perayaan Natal 2011 yakni "Bangsa yang berjalan dalam kegelapan telah melihat terang yang besar", tersirat manusia memiliki pengharapan kehidupan yang lebih baik dibandingkan dengan saat ini.

"Kita memiliki pengharapan yang lebih baik di masa-masa yang akan datang, dan karena itu, sepatutnya kita selalu berusaha dan memohon kepada Tuhan," kata dia.

Terkait pengharapan menjadi lebih baik pada masa akan datang itu jadi bahasan Romo Vincentius Hari Seno Prakosa SJ, dalam khotbahnya pada misa malam Natal di Gereja Santo Antonius, Kotabaru, Kota Yogyakarta.

Menurut dia, Natal yang merupakan perayaan kelahiran Yesus, menjadi pengharapan bagi mereka yang sedang berkesusahan, karena sebagian penduduk negeri ini masih dalam kondisi miskin yang ekstrem.

"Yesus lahir di tengah kaum papa dan menderita, bukan di tengah kemewahan, karena kelahiran-Nya memang untuk menyelamatkan mereka yang sedang berkesusahan," katanya.

Menurut dia, peristiwa Natal membangkitkan semangat dalam hidup dan sekaligus memanggil manusia untuk tetap mengupayakan kesejahteraan semua orang. "Kita juga dipanggil dan diutus untuk menjadi terang yang membawa pengharapan, dan terus bersama-sama mencari serta menemukan cara-cara yang efektif dan manusiawi untuk memperjuangkan kesejahteraan bersama," katanya.


Nuansa Jawa

Misa malam Natal di sejumlah gereja di Provinsi DIY bernuansa Jawa. Ini menjadi nafas utama imaniah yang selalu berusaha menyelami nilai-nilai budaya setempat. Nuansa Jawa sangat kental terjadi di Gereja Santo Ignatius Loyola, di Dusun Seminrejo, Desa Pulutan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul; seluruh personel panitia misa Natal menggunakan busana atau pakaian adat Jawa.

Menurut Ketua Wilayah Gereja Santo Ignatius Loyola, Satimin, semua prosesi misa Natal menggunakan adat Jawa dan berbahasa Jawa. "Ini dimaksudkan sebagai upaya melestarikan tradisi daerah," katanya.

Ia mengatakan hampir semua jemaat di gereja ini mengenakan batik saat mengikuti misa Natal. "Gereja ini rutin menggunakan adat Jawa dalam pelaksanaan misa hari besar umat Nasrani," kata Satimin. Nuansa Jawa mewarnai misa Natal sudah dimulai sejak sembilan tahun lalu, dengan tujuan melestarikan tradisi Jawa.

"Bahkan, dalam prosesi misa Natal yang berlangsung selama dua jam itu, diiringi seni karawitan gamelan Jawa, dan ada pementasan drama Natal dengan menggunakan bahasa Jawa," katanya.

Begitu pula di Gereja Katholik Maria Matherday, Desa Bonoharjo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, misa malam Natal yang diikuti sekitar 1.800 jemaat itu, prosesinya dengan menggunakan bahasa Jawa setempat. Bahasa Jawa sangat kaya latar, dialek, tingkatan, dan makna.

Pelaksanaan misa malam Natal di seluruh gereja di wilayah Provinsi DIY, umumnya lancar dan aman. Seperti di Gereja Santo Antonius, Kotabaru, Kota Yogyakarta, misa malam Natal berlangsung aman. Kegiatan ibadah di gereja ini mendapat pengamanan dari puluhan personel kepolisian serta dari berbagai organisasi masyarakat.

Begitu pula di Gereja Katholik Maria Matherday, Desa Bonoharjo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, sejumlah petugas dari Kepolisian Resor setempat, Polsek Sentolo, Kodim 0731 Kulon Progo, serta dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika berjaga-jaga mengamankan perayaan malam Natal. "Sampai saat ini, perayaan malam Natal aman, dan kondusif," kata Kepala Humas Polres Kulon Progo AKP Hendry Multi.

Menurut dia, untuk mengamankan pelaksanaan perayaan Natal di Kabupaten Kulon Progo, Polres setempat menerjunkan sedikitnya 200 personel yang ditempatkan di 31 gereja di seluruh wilayah kabupaten ini. "Kami menempatkan personel di setiap gereja, baik yang besar maupun yang kecil. Kami menjamin perayaan Natal 2011 aman," kata Hendry. 


Klaus Pardosi/Sitinjaunews

Malam Tahun Baru, Kawasan Monas, HI Dilarang Parkir

- Malam perayaan tahun baru di Jakarta diprediksi akan mengakibatkan kemacetan, terutama di ruas Jalan Jenderal Sudirman dan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Masyarakat yang akan merayakan pesta tahun baru di kawasan tersebut, dilarang memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan.

"Terutama di kawasan Jl MH Thamrin, Bundaran HI dan Jl Jenderal Sudirman, tidak boleh parkir di sana karena itu daerah perayaan tahun baru," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Dwi Sigit Nurmantyas kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta. Senin (26/12/2011).

Kawasan Monas dan Bundaran HI sendiri digunakan sebagai tempat perayaan pesta malam tahun baru. Sigit menegaskan, pihaknya akan menindak tegas masyarakat yang melanggar aturan tersebut. "Kita tindak sesuai ketentuan yang berlaku," ujarnya.

Sementara masyarakat yang membawa kendaraan, diimbau untuk memarkirkan kendaraannya di tempat parkir yang sudah disediakan. Adapun, tempat parkir disediakan di parkir IRTI Monas.

"Juga di sejumlah gedung yang terdapat di kawasan tersebut," ungkapnya.

Selain Monas dan Bundaran HI, tempat lain yang digunakan untuk perayaan tahun baru yakni Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan kawasan Ancol. "Kendaraan yang akan ke TMII dan Ancol juga diimbau untuk parkir di lapangan parkir yang sudah disediakan pengelola," imbuhnya.

Klaus Pardosi/Detik.com

UnRas Di HI Berakhir Ricuh

St. Levi Press, Jakarta
Aksi unjuk rasa yang dilakukan seratusan mahasiswa dan pemuda asal Bima di Bundaran HI, Senin (26/12/2011) berakhir ricuh. Kericuhan terjadi ketika massa aksi yang hendak membakar spanduk bertuliskan `Copot Kapolri` dicegah aparat kepolisian. Akibatnya, aksi saling tarik-menarik spanduk antara massa dan aparat kepolisian pun tak terhindarkan.

Para pengunjuk rasa yang mulai melakukan aksinya sejak pukul 11.00, berniat membakar spanduk yang dibawanya. Melihat gelagat itu, aparat kepolisian yang berjaga-jaga mulai mendekati dan mencegah aksi bakar spanduk tersebut.

Aksi saling tarik pun tak terhindarkan. Namun kemudian, aparat kepolisian berhasil merebut spanduk dari massa aksi. Melihat atributnya direbut, para pengunjuk rasa sempat emosi dan meminta polisi mengembalikan spanduk tersebut.

Namun, teriakan dan permintaan pengunjuk rasa tak dihiraukan, dan petugas tetap berlalu mengambil spanduk tersebut. Sebelum aksi tarik menarik terjadi, para pengunjuk rasa juga sempat memblokade ruas jalan di Bundaran HI. Akibatnya, arus lalu lintas dari Jalan MH Thamrin menuju Jalan Jenderal Sudirman sempat mengalami kemacetan karena jalan tertutup total. Tak hanya itu, peserta aksi juga sempat melakukan aksi duduk dan tidur di tengah jalan.

Untuk menghindari kemacetan bertambah parah, aparat kepolisian segera meminta peserta aksi membuka blokade jalan dan memecah konsentrasi massa. Upaya aparat keamanan pun membuahkan hasil hingga akhirnya jalanan kembali terbuka walaupun hanya satu ruas jalan yang dapat dilalui kendaraan.

Tak lama setelah aksi tarik-menarik terjadi, massa aksi pun kemudian membubarkan diri dengan menumpang dua unit bus Kopaja yang telah mereka sewa sebelumnya. Rencananya, mereka akan menuju kantor Komnas HAM yang terletak di Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat.

klaus p/berita jakarta.com

11 Desember 2011

Wa Ode Segera Buka borok DPR

- Tersangka kasus dugaan suap Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPPID) Wa Ode Nurhayati, akan membuka semua hal yang ia ketahui mengenai penyimpangan yang terjadi di DPR. Hal tersebut akan disampaikan anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat asal Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) itu kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN Teguh Juwarno mengatakan, Wa Ode memiliki banyak data mengenai penyimpangan kasus Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPPID) yang dituduhkan KPK.
"Bongkar-bongkaran aja sekalian. Daripada politisasinya kental," kata Teguh di sela-sela acara Rakernas PAN, di Jakarta, M,inggu ( 11/12/2011 ).
Teguh mengatakan, pihaknya pernah mengklarifikasi kepada Wa Ode kasus yang dituduhkan KPK jauh sebelum penetapannya sebagai tersangka. Saat itu, kata dia, Wa Ode membantah menerima suap dalam kasus itu.
"Dia (Wa Ode) sampai berjanji kalau dia melakukan itu (korupsi) siap diberhentikan sebagai anggota Dewan," kata anggota Komisi I itu.
Teguh menambahkan, untuk membantu Wa Ode, pihaknya telah membentuk tim advokasi dan pencari fakta yang dipimpin Wakil Ketua Umum PAN Drajat Wibowo. Patrialis Akbar, mantan Menteri Hukum dan HAM memimpin tim advokasi

Somasi Hilang, Somasi Terbilang

Kebijakan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Amir Syamsuddin dan Wakilnya Denny Indrayana soal moratorium remisi untuk terpidana kasus korupsi digugat. Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra berencana mengajukan somasi terkait kebijakan moratorium remisi itu.
Yusril Ihza Mahendra
YUSRIL mengaku, siap bertindak sebagai kuasa hukum para para narapidana yang dirugikan kebijakan dua orang itu. “Somasi itu kami lakukan setelah surat kuasa kami tandatangani,” kata Yusril.
Yusril menilai kebijakan itu bertentangan dengan hak asasi manusia (HAM), sebab mendiskriminasi narapidana. Pasalnya, semua warga negara Indonesia memiliki persamaan kedudukannya dalam hukum dan harus diperlakukan sama, termasuk orang berstatus narapidana.
Apalagi, remisi tahanan itu menjadi salah satu hak narapidana kasus korupsi. Karena itu, pemerintah tidak bisa bertindak semaunya sendiri, kecuali dengan mengubah UU tersebut.
Yusril menjelaskan, UU Pemasyarakatan mengatur remisi, pembebasan bersyarat, dan asimilasi, sehingga tidak bisa ditafsirkan seenaknya oleh penguasa. Menurutnya, kalau memang tidak sesuai, MK bisa membatalkannya. Bukannya dijalankan tanpa dasar oleh orang yang sedang berkuasa. “Uji materi akan kami ajukan,” tandas dia.
Yusril juga menjelaskan soal pembatalan gugatan kepada Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin dan Wakilnya, Denny Indrayana, soal moratorium remisi kepada terpidana korupsi ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Yusril menilai gugatan ke PTUN tidak tepat karena kebijakan moratorium hanya disampaikan secara lisan. “Kami nggak jadi mengajukan gugatan ke PTUN. Setelah kami pelajari dengan mendalam, itu sama sekali bukan hal yang bisa digugat di PTUN,” katanya.
Yusril menjelaskan, Denny tidak pernah menerbitkan surat keputusan tentang moratorium remisi. Sementara, apa yang bisa menjadi sengketa obyek di PTUN, adalah keputusan tertulis seorang pejabat negara yang isinya bertentangan dengan hukum atau asas-asas umum pemerintahan yang baik.
“Jadi beberapa orang narapidana itu sudah memiliki surat keputusan pembebasan bersyarat, tetapi diperintahkan secara lisan oleh Denny Indrayana, lalu semuanya terkena moratorium. Kalau perintah lisan tidak bisa dibawa ke pengadilan,” katanya.
Oleh karena itu, Yusril memutuskan untuk mengajukan cara lain, yakni tetap menggugat Menteri Hukum Wakilnya tentang perbuatan melawan hukum ke Pengadilan Negeri. Dia mengaku saat ini segala berkas sudah mereka selesaikan.
“Hari Jumat besok kami layangkan ke pengadilan. Digugat berdasarkan perbuatan melawan hukum dalam arti perbuatan mereka itu menimbulkan kerugian bagi orang lain,” jelasnya.
Indra

Nasib Kasus Nazaruddin Di Tangan KPK Baru

St.Levi Press, Jakarta

Kasus Nazaruddin dalam proses pengadilan Di Tipikor semakin buram, Kuasa Hukum Nazaruddin Hotman Paris Hutapea berpendapat bahwa dakwaan hakim cacat hukum dan penuh dengan rekayasa semata, terlihat dalam BAP(berita acara pemeriksaan) tidak ada satu kata pun menyebutkan Wisma Atlet, Wisma Atlet yang merupakan obyek kasus suap Nazaruddin dengan menggunakan perusahaannya sendiri, dan juga wewenangnya sebagai anggota DPR beberapa waktu lalu.

Mantan Jaksa Senior Luckman Bachim berpendapat, lemahnya dakwaan jaksa sebenarnya meringankan klien praktisi hukum dan juga memperbesar kemungkinan kliennya bebas dari segala tuduhan. Sebagai seorang lawyer sebenarnya kalau mereka menginginkan Nazaruddin bebas, tentunya hakim akan meminta kembali bukti tambahan yang tentunya akan sulit untuk dihadirkan dalam pengadilan.

Harapan yang disampaikan Karni Ilyas dalam siaran Jakarta Lawyers Club TVONE, keadilan atas Nazaruddin harus dibongkar dan tentunya dapat diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Klaus Pardosi

1 Desember 2011

Kaos Disain Sendiri

St. Levi Press, Jakarta.

Keinginan mendapatkan kaos sesuai  selera sekarang  mudah didapat, selama ini seandainya kita menginginkan kaos bermotif unik dan ekslusif tentunya harus merogoh kocek lebih dalam disebabkan adanya ketentuan pembelian minimum dan berujung mubazir  dan itupun harus memakan waktu cukup lama menjadi kaos siap pakai.

Hal diatas menjadikan sebagian orang merasa kecewa dan harus memburu kaos kesayangan di pusat perbelanjaan di kota masing masing. Kini Direct To Garmen memberikan solusi terbaik, menantang anda berekspresi lebih luas dan tentunya Ekonomis.

Berikut Ringkasan Pembuatan Kaos Direct To Garmen

Bahan dasar hanya baju polos
Design langsung dicetak dari komputer menggunakan tinta garment khusus
Hasil jadi meresap dan tahan lama karena tinta langsung terserap oleh kain tanpa media perantara apapun.
Lebih Efisien dan ramah Lingkungan karena dalam prosesnya tidak menggunakan kertas.





Dan Tampilan hasil cetakan sablon di ilustrasikan dibawah:

Nah Sekarang anda bisa memiliki Kaos idaman dengan disain sendiri, bahan pilihan sendiri dan tentunya Hanya Anda Yang Memiliki Kaosnya sebab bukan hasil produksi massal alias Ekslusif.

Berminat :
Silahkan Kontak:

Ibu Donsas Lumban Gaol
(0856 9576 1467) SMS only

YM:     
-brandycocain@yahoo.com
- occha_gaol@yahooo.co.id

Email:    
brandy.pakpahan@gmail.com
occha_gaol@yahoo.co.id


Selamat Berbelanja!!!
Klaus Pardosi


Pengikut