“SEKITAR 500 meter sebelum runway. Jadi jatuhnya di laut,” kata Kapuskom Publik Kemenhub, Bambang S Ervan, Sabtu (7/5/2011).Menurut Bambang, pesawat ini dipiloti oleh Purwadi Wahyu dan co-pilot Paul Natt. Karena cuaca buruk, jarak pandang pesawat ini hanya bisa 500 meter. “Di sana sudah ada perahu-perahu nelayan dan tim SAR sudah dikerahkan untuk mencari,” jelasnya.
Senada dengan Bambang, Dirut Merpati Sardjono Jhony mengatakan, pesawat jatuh karena buruknya kondisi cuaca di Kaimana.
Menurut Jhony, saat pesawat terbang, cuaca sedang hujan lebat. Namun dia belum mengetahui jumlah korban atas insiden itu. Tim SAR hingga kini sedang menuju ke lokasi kejadian. Pihaknya masih menunggu kabar dari tim itu. “Pesawat jatuh di laut karena cuaca buruk. Lokasinya kurang lebih 500 meter sampai 1 km sebelum landasan 19 Kaimana,” kata Dirut Merpati Sardjono Jhony, Sabtu (7/5/2011).
Berdasarkan informasi dari para saksi di lokasi kejadian, sebelum jatuh, Pesawat Merpati Nusantara MA-60 akan melakukan pendaratan. Pesawat sempat berputar-putar di atas bandara, kemudian berbelok ke kiri dan tiba-tiba terjatuh ke laut. Pesawat terbelah menjadi dua bagian.
Sementara berita terakhir menyebutkan, Tim SAR berhasil mengavakuasi 15 dari 27 korban tewas. Korban tewas terdiri dari 18 orang dewasa, 1 orang anak-anak, dua bayi dan 6 kru pesawat. Sampai saat ini tim SAR masih terus melakukan penyisiran untuk mencari korban tewas lain dengan menambah personil dan peralatan selam.
Kepolisian telah memasang garis polisi di lokasi jatuhnya pesawat yang hanya berjarak 500 meter dari tepi pantai. Korban tewas mayoritas adalah warga Sorong yang akan bepergian Nabire. Salah satu korban tewas yang berhasil di evakuasi adalah co-pilot.
■ Indra Maliara
No Response to "mandala air, may day , may day"
Leave A Reply