trigonews.com Yusril menyebut kata “goblok” kepada Jaksa Agung

1 Juli 2011

Yusril menyebut kata “goblok” kepada Jaksa Agung

Posted on 20.07 by Unknown

Entah hanya emosi sesaat, atau memang disengaja, Yusril menyebut kata “goblok” kepada Jaksa Agung dan Menkumham Patrialis Akbar.

Jaksa Agung Goblok

TERLEPAS dari persoalan hukum Sisminbakum, ucapan kasar Yusril dinilai telah menyinggung perasaan Jaksa Agung Basrief Arief. Karenanya, Basrief meminta agar Yusril meminta maaf sekaligus mencabut pernyataan kasar itu.

“Namun demikian, saya menyayangkan sikap Pak Yusril di depan umum menyatakan demikian. Maka dari itu saya mengimbau Pak Yusril meminta maaf dan mencabut kata-katanya,” kata Kapuspenkum Kejagung Noor Rachmad di Jakarta, Selasa (28/6/2011).

Menanggapi permintaan tersebut, Yusril juga tak mau kalah. Dia menegaskan, dirinya akan bersedia mencabut istilah ‘goblok’ yang dikenakannya kepada Basrief Arief, dengan satu syarat.

“Kata goblok tersebut akan dicabut Yusril jika Basrief Arief terlebih dulu meminta maaf karena mencekalnya menggunakan undang-undang yang sudah tidak berlaku lagi,” ujar
juru bicara Yusril Ihza Mahendra yakni Jurhum Lamtong dalam rilis yang diterima Monitor Indonesia, Selasa (28/6/2011).

Yusril, sambung Jurhum, hanya menggunakan kata-kata menyerang terhadap Basrief karena telah memperlakukan Yusril dengan cara yang kasar. Padahal, perlakuan kasar itu telah menimbulkan dampak yang jauh dan berakibat hukum, jauh lebih serius dari sebuah kata yang diucapkan.

Jurhum mengatakan, sebagai pejabat negara maka Basrief harus secara gentle meminta maaf kepada Yusril, karena telah mencekalnya dengan undang-undang yang salah. Jurhum juga merasa heran dengan ucapan Kapuspenkum Kejagung Noor Rachmad, yang tiba-tiba menyebut Yusril sebagai orang yang berderajat tinggi, dan merasa tersinggung dengan tudingan Yusril.

“Apa dia sudah lupa, aparat Kejagung juga telah memperlakukan Yusril dengan kasar, yakni menggembok pintu gerbang Kejagung dan menuduhnya akan melarikan diri”, kata Jurhum mengingatkan peristiwa penggembokan Yusril oleh aparat kemanan Kejagung setahun yang lalu.

“Kalau aparat Kejaksaan menganggap Yusril sebagai orang berderajat tinggi, mengapa sampai tega-teganya menggembok beliau dan menuduhnya akan melarikan diri. Aparat Kejagung telah memperlakukan Yusril sebagai manusia rendahan dan menganggapnya seperti maling murahan yang mau kabur ketika menghadapi penegak hukum,” tambah Jurhum.

Bagi Jurhum, ucapan Noor Rachmad tidak sama antara kata dan perbuatan. Sebab, pernyataan Noor Rachmad menggambarkan aparat Kejagung sudah kehabisan akal menghadapi serangan Yusril, karena kesalahan menerapkan hukum dalam membuat surat cekal.

“Mereka kini berusaha mencari simpati masyarakat, dengan mengalihkan substansi persoalan kepada masalah sopan-santun, yang lebih banyak berurusan dengan selera daripada norma hukum yang bersifat pasti,” tandas Jurhum.

Dengan demikian, permintaan maaf antara Yusril dan Basrief hingga kini pun masih menggantung. Kita berharap, menjelang Lebaran tahun ini, dua pendekar hukum seyogianya saling memaafkan, tanpa mengesampingkan kasus Sisminbakum tentunya.

No Response to "Yusril menyebut kata “goblok” kepada Jaksa Agung"

Leave A Reply

Pengikut