Pekanbaru, St.Levi press
video pembunuhan Halomoan Gurning, pengusaha kontraktor asal Kota Pekanbaru, sangat disesalkan pihak keluarga dan kerabat korban karena menimbulkan trauma.

"Kalau bisa videonya dicabut dan jangan disebarkan lagi, keluarga masih trauma," ujar Haidir Tanjung, kerabat korban kepada St.Levi Press di Pekanbaru, ditemui di kediamannya Minggu, 13/11/2011

Kriminal itu terekam kamera televisi sirkit tertutup (close circuit television/CCTV) di rumah makan, jalan Jendral Sudirman Pekanbaru Kamis malam silam(10/11) di sebuah rumah makan pondok Gurih. Halomoan Gurning tewas di TKP setelah menderita lima luka bacok pada bagian kepala.

"Video itu akan lebih berguna bagi kepolisian untuk tindak penyelidikan kasus, bukan untuk bahan tontonan umum," ujarnya.

Salah satu rekaman pembunuhan sadis beredar berupa cuplikan berita sebuah televisi lokal di Pekanbaru.Video sadis berdurasi sekitar dua menit itu ditayangkan rekaman CCTV berisi peristiwa pembacokan tanpa sensor terlebih dahulu dan juga Video itu telah tersebar sejak dua hari lalu melalui jejaring sosial twitter dan layanan pesan BlackBerry (BBM).

Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor (Polsek) Bukit Raya Pekanbaru, AKP Jhon Sihite, mengatakan, pihak kepolisian telah menyita rekaman CCTV dari RM Pondok Gurih sebagai alat bukti untuk memburu pelaku pembunhan."Selain rekaman CCTV, kami juga telah memeriksa sedikitnya lima orang saksi, baik warga yang menyaksikan langsung peristiwa itu di tempat kejadian, maupun dari pihak keluarga korban," katanya.

Pihak Keluarga berharap pihak kepolisian segera meringkus pelaku serta bersikap tegas dalam penegakan hukum, juga pihak kerabat juga menghimbau pengadilan bersikap adil dan transparan dalam proses pengadilan dengan memberikan hukuman seberat beratnya terhadap pelaku pembunuhan kerabatnya.

editoril: fredy pardosi
chief of editorial